Sepertinasihat Orang Tua : carilah ilmu saat masih di gendongang Ibu sampai ke liang lahat. Senin, 16 Januari 2012. Air Minum Dalam Kemasan. Diposting oleh mohammad isa sasmita di 21.53 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest.
Edit Mencari ilmu Cabang iman 17-20, disebutkan dalam bait syair ูˆูŽุงุทู’ู„ูุจู’ ู„ูุนูู„ู’ู…ู ุซูู…ู‘ูŽ ู„ูŽู‚ู‘ูู€ู†ู’ู‡ู ุงู„ู’ูˆูŽุฑูŽู‰ * ุนูŽุธู‘ูู…ู’ ูƒูŽู„ุงูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุจู‘ู ูˆูŽุงุทู’ู‡ูุฑ ุชูุนู’ุตูŽู…ู Carilah ilmu, ajarkan kepada manusia; agungkanlah kalam Tuhanmu dan bersucilah, pasti engkau terjaga dari bencana. IndeksMencari ilmu Menyebarkan ilmu agama Mengagungkan dan menghormati al-Quran Bersuci Mencari ilmu Sabda Rasulullah saw riwayat dari Abdullah bin Mas'ud ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูŽุงุจู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูŠูŽู†ู’ุชูŽููุนู ุจูู‡ู ููู‰ ุขุฎูุฑูŽุชูู‡ู ูˆูŽุฏูู†ู’ูŠูŽุงู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุนูู…ู’ุฑู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŽ ุขู„ุงูŽูู ุณูŽู†ูŽุฉู ุตููŠูŽุงู…ูŽ ู†ูŽู‡ูŽุงุฑูู‡ูŽุง ูˆูŽู‚ููŠูŽุงู…ูŽ ู„ูŽูŠูŽุงู„ููŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽู‚ู’ุจููˆู’ู„ุงู‹ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ู…ูŽุฑู’ุฏููˆู’ุฏู Barang siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu yang dia dapat memperoleh manfaat dunia akhirat, maka hal itu lebih baik baginya dari pada umur dunia tahun yang dipergunakan puasa pada siang hari dan salat pada malam hari dalam keadaan diterima, tidak ditolak. Dari Mu'adz bin Jabal katanya Rasulullah saw bersabda ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ููˆู’ุง ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ููŽุงูู†ู‘ูŽ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูู…ูŽู‡ู ูู„ู„ู‡ู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ ูˆูŽุฏูุฑูŽุงุณูŽุชูŽู‡ู ุชูŽุณู’ุจููŠู’ุญูŒ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุญู’ุซูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฌูู‡ูŽุงุฏูŒ ูˆูŽุทูŽู„ูŽุจูŽู‡ู ุนูุจูŽุงุฏูŽุฉูŒ ูˆูŽุชูŽุนู’ู„ููŠู’ู…ูŽู‡ู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒ ูˆูŽุจูŽุฐู’ู„ูŽู‡ู ูู„ุงูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ู‚ูุฑู’ุจูŽุฉูŒ ูˆูŽุงู„ู’ูููƒู’ุฑูŽ ููู‰ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูŠูŽุนู’ุฏูู„ู ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ูŽ ูˆูŽู…ูุฐูŽุงูƒูŽุฑูŽุชูŽู‡ู ุชูŽุนู’ุฏูู„ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽ Pelajarilah ilmu, sebab mempelajari ilmu karena Allah adalah kebaikan, mendaras ilmu sama dengan bertasbih, membahas ilmu sama dengan berjuang, mencari ilmu adalah ibadah, mengajarkan ilmu adalah sedekah, memberikan ilmu kepada yang memerlukan adalah pendekatan diri kepada Allah, memikirkan ilmu sebanding dengan pahala puasa dan memusyawarahkan ilmu sebanding pahala salat malam. Rasulullah saw bersabda ุงูุทู’ู„ูุจู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูŽ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ุจูŽุญู’ุฑูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู Tuntutlah ilmu, meskipun di antara kamu dan ilmu terbentang lautan api. Sabda Rasulullah saw ุงูุทู’ู„ูุจู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏู ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽุญู’ุฏู Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat. Mempelajari ilmu adalah wajib setiap saat dan keadaan. Sebagian dari para ulama salaf ulama dahulu berpendapat bahwa ilmu ada empat macam Ilmu untuk membetulkan amalan agama. Ilmu kedokteran untuk menyehatkan badan. Ilmu falak untuk menentukan waktu salat. Ilmu nahwu untuk membetulkan bacaan. Ilmu dapat dihasilkan dengan dua cara Usaha, yaitu ilmu yang dapat diperoleh dengan jalan belajar dan membaca secara terus menerus. Mendengarkan, yaitu belajar dari para ulama dengan mendengarkan permasalahan agama dan dunia. Hal ini tidak dapat berhasil kecuali dengan mencintai para ulama, bergaul dengan mereka, menghadiri majlis-majlis taklim mereka dan meminta penjelasan dari mereka. Orang yang menuntut ilmu wajib berniat dalam usaha menghasilkan ilmu tersebut mencari keridlaan Allah, mencari kebahagiaan akhirat, menghilangkan kebodohan dirinya dan semua orang yang bodoh, menghidupkan agama, mengabadikan agama dengan ilmu, dan mensyukuri kenikmatan akal dan kesehatan badan Ia tak boleh berniat agar manusia menghadap kepadanya, mencari kesenangan dunia dan kemuliaan di depan pejabat dsb. Menyebarkan ilmu agama Nabi Muhammad saw bersabda ู„ููŠูุจูŽู„ู‘ูุบู ุงู„ุดู‘ูŽุงู‡ูุฏู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู ุงู„ู’ุบูŽุงุฆูุจูŽ Hendaklah orang yang hadir di antara kamu sekalian menyampaikan kepada orang yang tidak hadir. Wajib bagi seseorang yang mendengarkan untuk menyampaikan segala sesuatu yang didengarkan kepada orang yang tidak hadir. Hadits ini ditujukan kepada para sahabat dan orang-orang sesudah mereka sampai hari kiamat. Jadi wajib bagi seseorang yang memiliki ahli ilmu untuk bertabligh. Setiap orang yang mengetahui satu masalah adalah ahli ilmu dalam masalah tersebut. Setiap orang awam yang mengetahui syarat salat, wajib mengajarkan kepada orang lain. Jika ia tidak mau mengajarkan, maka ia bersekutu dalam dosa dengan orang yang belum mengetahuinya. Pada setiap masjid dan tempat wajib ada seorang ahli agama yang mengajar kepada manusia dan memberikan pemahaman kepada mereka mengenai masalah-masalah agama. Demikian juga halnya di setiap desa. Setiap ahli agama setelah selesai melaksanakan fardlu 'ain, yaitu mengajar di daerahnya sendiri, melakukan fardlu kifayah, yaitu keluar ke daerah yang berdekatan dengan daerahnya, untuk mengajarkan agama dan kewajiban syariat kepada penduduk desa tersebut. Ahli agama tersebut wajib membawa bekal untuk dimakan sendiri, dan tidak boleh ikut makan makanan orang yang diajar. Jika sudah ada salah seorang yang menunaikan kewajiban ini, maka gugurlah dosa dari para ahli ilmu yang lain. Jika tidak ada sama sekali orang yang menunaikan kewajiban ini, maka dosanya akan menimpa semua orang. Orang yang alim berdosa karena keteledorannya tidak mau pergi ke daerah tersebut; sedangkan orang yang bodoh berdosa karena keteledorannya dalam meninggalkan menuntut ilmu. Ini adalah pendapat Syeikh Ahmad as-Suhaimi yang dinukil oleh Imam al-Ghozali. Ada 3 tanda bagi orang alim yang ingin mencari kebahagiaan akhirat Ia tidak mencari kesenangan dunia dengan ilmunya. Kesibukannya dalam ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat, sehingga ia memperhatikan ilmu yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki batin dan hatinya. Ia menyandarkan ilmunya pada taklid mengikuti kepada Pemilik Syariat, Nabi Muhammad saw, dalam ucapan dan perbuatannya. Tanda orang yang tidak mencari kesenangan dunia dengan ilmunya ada lima Ucapannya tidak menyalahi perbuatannya, sehingga ia menjadi orang yang pertama kali melakukan perintah dan meninggalkan larangan. Ia memperhatikan ilmu menurut kadar kemampuannya, dan senang kepada ketaatan serta menjauhi ilmu yang memperbanyak perdebatan. Ia menjauhi kemewahan dalam makanan, tempat tinggal, perkakas rumah tangga dan pakaian. Ia menahan diri dari mempergauli para pejabat, kecuali untuk memberi nasihat kepadanya atau untuk menolak kedlaliman, atau untuk memberikan pertolongan dalam hal yang diridlai oleh Allah Ta'ala. Ia tidak cepat-cepat memberikan fatwa kepada orang yang bertanya, tetapi mengatakan "Tanyakan kepada orang yang ahli memberi fatwa!", karena kehati-hatiannya. Ia mencegah diri dari berijtihad dalam sesuatu masalah, jika masalah tersebut tidak jelas bagi dirinya. Bahkan ia mengatakan "Saya tidak tahu!" apabila ijtihad tersebut tidak mudah baginya. Mengagungkan dan menghormati al-Quran Mengagungkan dan menghormati Al-Quran harus dilakukan dengan jalan Membacanya dalam keadaan suci. Tidak menyentuhnya kecuali dalam keadaan suci. Bersikat gigi pada waktu ingin membacanya. Duduk dengan lurus dan tidak boleh bertelekan pada waktu membaca al-Quran selain dalam salat. Memakai pakaian yang bagus, karena orang yang membaca al-Quran pada hakekatnya beraudiensi dengan Tuhannya. Menghadap kiblat pada waktu membaca al-Quran. Berkumur setiap kali berdahak. Berhenti membaca al-Quran pada waktu menguap angop = Jw. Membaca al-Quran dengan serius bersungguh-sungguh dan tartil. Membaca setiap huruf dengan benar. Tidak meninggalkan al-Quran dalam keadaan terbuka pada waktu meletakkannya. Tidak meletakkan sesuatu di atas al-Quran, sehingga mushaf al-Quran selamanya berada di atas segalanya. Meletakkan mushaf Al-Quran di pangkuannya atau di atas sesuatu di mukanya dan jangan meletakkannya di atas lantai ketika membacanya. Tidak menghapus tulisan al-Quran dengan ludah, tetapi harus dengan air. Tidak mempergunakan mushaf yang telah rusak dan kertasnya telah rapuh, agar mushaf tetap utuh dan tidak menyia-nyiakannya. Tidak membaca al-Quran di pasar, tempat keramaian, dan tempat pertemuan orang-orang bodoh. Tidak membuang basuhan tulisan al-Quran untuk berobat di tempat sampah, tempat najis, atau tempat yang diinjak-injak, tetapi harus dibuang di tempat yang tidak diinjak oleh orang, atau menggali lubang di tempat yang suci dan menyiram badannya di lubang tersebut, lalu lubang tersebut ditutup kembali, atau menyiram badannya di sungai yang besar, sehingga airnya mengalir bercampur dengan air sungai. Menyebut nama Allah membaca basmalah pada waktu menulis al-Quran atau meminum tulisan al-Quran dan mengagungkan niat dalam hal tersebut, karena Allah akan memberinya menurut kadar niatnya. Bersuci Dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 6 Allah swt berfirman ูŠูŽุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุงูุฐูŽุง ู‚ูู…ู’ุชูู…ู’ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ููŽุงุบู’ุณูู„ููˆู’ุง ูˆูุฌููˆู’ู‡ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุงูŽูŠู’ุฏููŠูŽูƒูู…ู’ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฑูŽุงููู‚ู ูˆูŽุงู…ู’ุณูŽุญููˆู’ุง ุจูุฑูุคููˆู’ุณููƒูู…ู’ ูˆูŽุงูŽุฑู’ุฌูู„ูŽูƒูู…ู’ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒูŽุนู’ุจูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุฌูู†ูุจู‹ุง ููŽุงุทู‘ูŽู‡ู‘ูŽุฑููˆู’ุง ูˆูŽุงูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูŽุฑู’ุถูŽู‰ ุงูŽูˆู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽููŽุฑู ุงูŽูˆู’ ุฌูŽุงุกูŽ ุงูŽุญูŽุฏูŒ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽุงุฆูุทู ุงูŽูˆู’ ู„ุงูŽู…ูŽุณู’ุชูู…ู ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุขุกูŽ ููŽู„ูŽู…ู’ ุชูŽุฌูุฏููˆู’ุง ู…ูŽุขุกู‹ ููŽุชูŽูŠูŽู…ู‘ูŽู…ููˆู’ุง ุตูŽุนููŠู’ุฏู‹ุง ุทูŽูŠู‘ูุจู‹ุง ููŽุงู…ู’ุณูŽุญููˆู’ุง ุจููˆูุฌููˆู’ู‡ููƒูู…ู’ ูˆูŽุงูŽูŠู’ุฏููŠู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ู‡ู ู…ูŽุง ูŠูุฑููŠู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ู‡ู ู„ููŠูŽุฌู’ุนูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุญูŽุฑูŽุฌู ูˆูŽู„ูƒูู†ู’ ูŠูุฑููŠู’ุฏู ู„ููŠูุทูŽู‡ู‘ูุฑูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ููŠูุชูู…ู‘ูŽ ู†ูุนู’ู…ูŽุชูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุดู’ูƒูุฑููˆู’ู†ูŽ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan mata kaki. Jika kamu junub, mandilah. Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air WC atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik bersih; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia ingin membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. Rasulullah saw bersabda ุงูŽู„ุทู‘ูู‡ููˆู’ุฑู ุดูŽุทู’ุฑู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู Bersuci itu separuh dari iman. Menurut Syeikh Suhaimi hadits ini berarti bahwa berwudlu lahir batin dilihat dari pahalanya adalah separoh dari iman. Syeikh Hatim al-Asham berkata kepada 'Ashim bin Yusuf "Apabila waktu salat telah datang, berwudlulah engkau dengan dua wudlu, yaitu wudlu lahir dan batin!" 'Ashim bin Yusuf berkata "Bagaimana wudlu tersebut?" Syeikh Hatim al-Asham berkata "Wudlu lahir sudah engkau ketahui. Sedangkan wudlu batin ialah dengan bertaubat, menyesali perbuatan dosa, meninggalkan perasaan dendam, menipu, keragu-raguan, kesombongan, dan meninggalkan kesenangan kepada penampilan dunia, pujian manusia, dan politik praktis. Sahabat 'Umar bin Khattab berkata "Wudlu yang bagus dapat menolak kejahatan syaithan dari Anda".
Memenuhisabda Nabi saw., carilah ilmu sejak ayunan sampai liang lahat (mati). Maksudnya, selama hidup di dunia waktunya digunakan untuk mencari ilmu di samping menjaga tegaknya hablun minallah dan hablun minanas. Wilayah pencariannya, sebagaimana perintah, "carilah ilmu sampai ke negeri Cina". Menjadi lumrah untuk manusia menuntut ilmu. Sedari kecil, kita akan dipupuk budaya membaca dan ditanam perasaan gemar belajar untuk mendapatkan ilmu. Kita lihat dalam sejarah, ramai umat Islam terdahulu yang telah berjaya melakar nama dalam bidang-bidang yang diceburi. Ibnu Firnas merupakan manusia pertama yang berjaya mencakar langit dengan penciptaan kapal terbangnya. Ibn al-Nafis pula merupakan antara tokoh perubatan yang sangat ulung yang telah menyumbang terhadap penemuan sistem peredaran darah. Al-Khawarizmi pula merupakan seorang tokoh dalam bidang matematik, astronomi dan geografi. Kecintaan mereka terhadap ilmu sehingga mampu menjadikan mereka sebagai tokoh yang berjaya membuka mata dunia terhadap bidang-bidang yang diceburi. Kisah-kisah umat terdahulu inilah yang memberikan semangat kepada diri kita hari ini untuk lebih bersemangat dalam menuntut ilmu. Dalam hal ini juga, terdapat beberapa hadis dan kata mutiara yang disandarkan untuk membangkitkan lagi semangat manusia untuk menuntut ilmu. Namun, dalam masa yang sama, kita perlu berhati-hati dalam menyandarkan dalil yang didengar. Sebagai contoh, entri kali ini akan membawa sebuah kata-kata yang cukup terkenal dan sering digunakan, namun ia disebut sebagai salah sebuah kata-kata Rasulullah SAW. ุงุทู’ู„ูุจููˆุง ุงู„ุนูู„ู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ุฏู ุฅูู„ู‰ ุงู„ู„ู‘ุญู’ุฏู Maksud โ€œTuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad.โ€ Menurut perbahasan ulama, ia bukanlah sebuah hadis. Tidak boleh beramal dengan menyandarkan ia kepada hadis. Menurut Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah, ucapan ini adalah kata-kata hikmah yang telah direka oleh manusia sendiri. Ia adalah kata-kata ulama dan digelar sebagai kata mutiara. Boleh beramal dengan kata-kata hikmah ini dan menjadikan ia sebagai pembakar semangat anda dalam usaha menuntut ilmu, namun tidak boleh mengatakan bahawa ia adalah kata-kata daripada Baginda SAW. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad berpesan, โ€œsampaikanlah dariku walau satu ayatโ€ dan โ€œsetiap kebaikan adalah sedekah.โ€ Apabila anda kongsikan artikel ini, ia juga adalah sebahagian dari dakwah dan sedekah. Insyallah lebih ramai yang akan mendapat manafaat. Fizah Lee Merupakan seorang graduan Universiti Islam Antarabangsa Malaysia dalam bidang Bahasa Melayu untuk Komunikasi Antarabangsa. Seorang yang suka membaca bahan bacaan dalam bidang sejarah dan motivasi Artikata โ€œperibahasaโ€ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku. Arti Peribahasa Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat ุงูุทู’ู„ูุจููˆุง ุงู„ุนูู„ู’ู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏู ุฅูู„ู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽุญู’ุฏู Artinya โ€œTuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahatโ€ Hadis ini tidak jarang kita dengar dalam ceramah atau kita jumpai ketika membaca buku-buku agama. Apakah hadis tersebut adalah hadis shohih sehingga dapat diyakini sebagai perkataan Rasulullah SAW? Ternyata, setelah dikaji TIDAK ADA satu kitab hadis pun yang mencantumkan hadis tersebut, baik kitab hadis induk yang disebut โ€œal-kutub al-sittahโ€โ€“yaitu 6 kitab yang menghimpun hadis-hadis Rasulullah yang terdiri dari Shohih Bukhari dan Muslim, Sunan Abi Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Nasaโ€™iโ€“maupun โ€œal-kutub at-tisโ€™ahโ€โ€“yaitu 9 kitab induk hadis yang terdiri dari al-kutub as-sittah ditambah al-Muwatho Imam Malik, Musnad Imam Ahmad dan Sunan Ad-Darimy. Bahkan, bukan hanya di kitab-kitab hadis induk. Ungkapan yang diklaim sebagai hadis Nabi di atas sama sekali tidak terdapat pula dalam puluhan kita-kitab hadis lain yang mencakup berbagai kitab al-jawamiโ€™, kitab-kitab sunan, musnad, al-majamiโ€™, al-muwathoโ€™, kitab-kitab al-ilal was suโ€™alat, sampai kitab-kitab muskyilat wa ghoroibul hadis dan takhrij al-ahadits. Hal ini disimpulkan setelah dilakukan pencarian โ€œsearchingโ€ dan penelitian takhrij dengan bantuan Program al-Maktabah asy-Syamilah al-Ishdar Hadis, atau tepatnya ungkapan di atas, hanya ditemukan dalam Kitab Kasyf adz-Dzunun karya Musthofa bin Abdullah 1/52 tanpa penyebutan sanad periwayatannya. Juga Kitab Abjad al-ilmi tulisan Muhammad Shiddiq Hasan Khan al-Qanuji yang juga tanpa menyebutkan sanadnya dan bahkan tanpa menyatakannya sebagai hadis Nabi SAW, tapi hanya menyebut โ€œqiilaโ€ maknanya = โ€œkatanya atau dikatakanโ€ dalam bentuk shighat tamridh bentuk pasif dalam periwayatan hadis yang digunakan oleh ahli hadis untuk mengutip riwayat yang diragukan sumber dan validitasnya. Karena tidak adanya kitab hadis yang memuat hadis ini dengan sanad yang dapat diteliti, maka Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baz rahimahullah menilainya La ashla lahu tidak ada sumbernya berupa sanad Arsip Multaqo Ahlil hadis-3, Al-Maktabah Asy-Syamilah. Syaikh Sholih Alu Syaikh dalam ceramah berjudul โ€œAsbab ats-Tsabat ala Tholibil Ilmiโ€ menyatakan itu sebagai qaul sebagian ulama salaf. Demikian pula, Syaikh Abdurrahman al-Faqih juga menyebutkan bahwa kemungkinan teks tersebut adalah bagian dari nasehat ulama yang disebutkan untuk para penuntut ilmu dan BUKAN HADIS marfuโ€™ yang bisa disandarkan kepada Nabi SAW. Arsip Multaqo Ahlil hadis-3 Al-Maktabah Asy-Syamilah. Kesimpulan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks di atas bukanlah hadis, kalau dinilai status hadisnya adalah hadis maudhuโ€™ palsu dan tidak layak untuk diklaim sebagai hadis Nabi SAW. Oleh karena itu, kalau dianggap makna kata-kata tersebut baik untuk disampaikan kepada khalayak, dalam ceramah atau tulisan cukup kitakan sebagai kata-kata hikmah. Wallahu Aโ€™lam bish showwab. Penulis, guru, dosen STIQ Bima, dan da'i. Lihat semua pos dari M. Syukrillah Navigasi pos Allah meninggikan kedudukan mereka yang beriman dari antaramu dan mereka yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat โ€œ (S. Al โ€“ Mujadalah ayat 11). Hadits Nabi mengatakan: โ€œTuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahatโ€ Artinya: Belajarlah sepanjang hayat. Hadits lain mengatakan: โ€œCarilah ilmu sampai ke Negeri Cina.โ€ ุงูุทู’ู„ูุจู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏู ุฅูู„ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ุญู’ุฏู artinya adalah carilah ilmu semenjak dalam buaian sampai dengan liang lahat yang isi kandungannya adalah mencari ilmu itu tidak ada batasan usia semenjak baru lahir sampai dengan meninggal dunia, dan Tulisan Latin adalah uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi. โ€“ assalaamuโ€™alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, tulisan mahfudzot ุงูุทู’ู„ูุจู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏู ุฅูู„ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ุญู’ุฏู dalam teks tulisannya latin yaitu utlubil ilma minal mahdi ilal lahdi yang mempunyai arti carilah ilmu semenjak buaian atau ayunan sampai dengan liang lahat atau dikubur alias meninggal dunia atau mati. Saya pribadi belum pernah menemukan hadits yang berbunyi seperti ini, yang ada adalah hadits yang bermakna atau tentang kewajiban menuntut ilmu bagi muslimin baik laki-laki maupun perempuan. Jadi ungkapan bahasa Arab uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi hanyalah berupa kata mutiara atau mahfudzot dalam Bahasa Arab. Bukan masuk dalam kategori hadits. Namun memiliki arti yang baik yaitu menuntut atau mencari ilmu itu semenjak mahdi yang artinya buaian atau ayunan alias sangat kecil sampai waktu yang tidak ada batasnya yaitu sampai dengan lahdi yang artinya yaitu liang lahat. Kalau isi kandungannnya ada beberapa hal yang bisa kita petik yaitu ilmu itu sangat penting sehingga belajar berlaku seumur hidup, mulai saat masih orok alias bayi atau saat dalam berada di buaian atau ayunan sampai dengan kematian menjemput yaitu ilal lahdi yang artinya sampai ke liang lahat. Untuk tulisan latin yaitu uthlubil ilma minal mahdi ilal lahdi. Uthlubil ilma artinya yaitu carilah ilmuMinal mahdi artinya dari buaian atau ayunanIlal lahdi artinya sampai ke liang lahat mati Demikianlah isi kandungan mahfudzot ุงุทู„ุจ ุงู„ุนูู„ู’ู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏู ุฅูู„ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ุญู’ุฏู beserta arti dan teks tulisan latin dan sedikit uraian penjelasannya. Selamat malam, salam kenal dan wassalamuโ€™alaikum. Read more articles
Dalamhadits tersebut, Rasulullah memerintahkan untuk menuntut ilmu sejak masih dalam ayunan / buaian (ibu) sampai ke liang lahat (meninggal). Sehingga hanya kematianlah yang mampu menghentikan kewajiban seorang muslim dalam menuntut ilmu. Dengan demikian, dalam menuntut ilmu tidak ada istilah โ€œsudah tuaโ€. Boleh saja pendidikan formal lewat
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID C7G3bEZNk2MKenOL6JKff8SGYobcs6y47uh237LsZ2_dIHWnxI8F9A==
Artinya โ€œCarilah ilmu dari buaian sampai liang lahatโ€. Artinya:โ€œCarilah ilmu walau sampai ke negeri Cinaโ€. Islam memerintahkan umatnya untuk mencari ilmu selama sejak lahir hingga hilangnya nyawa dari raga ini. Tak adaalasan untuk tidak mencari ilmu. Dengan ilmu manusia akan bahagia di dunia dan di akhirat.
Seumurhidup manusia harunya terdidik, mulai dari lahir sampai ke liang lahat. Seluruh kehidupan kita digunakan sebagai proses pendidikan, sebagai proses untuk menjadi hamba yang baik, menjadi insan kamil. Nabi Muhammad juga mewajibkan kepadapengikutnya untuk selalu mencari ilmu sampai kapanpun sebagaimanasabda beliau yang berbunyi
nzu4a.
  • t6ov1b7xog.pages.dev/281
  • t6ov1b7xog.pages.dev/315
  • t6ov1b7xog.pages.dev/47
  • t6ov1b7xog.pages.dev/239
  • t6ov1b7xog.pages.dev/99
  • t6ov1b7xog.pages.dev/233
  • t6ov1b7xog.pages.dev/225
  • t6ov1b7xog.pages.dev/298
  • t6ov1b7xog.pages.dev/83
  • carilah ilmu sampai ke liang lahat