Dibeberapa tempat di Indonesia terjadi kasus gizi buruk. Dalam mengkaji permasalahan tersebut maka yang harus dikaji adalah faktor manusia dan kondisi fisik di mana kejadian tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus tersebut yaitu . pendekatan keruangan pendekatan kelingkungan pendekatan kompleks wilayah
Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus gizi buruk yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia dengan kajian berupa faktor manusia dan kondisi fisik dimana kejadian tersebut terjadi yaitu pendekatan kompleks wilayah. Kata kunci dari pernyataan pada soal yaitu “faktor manusia dan kondisi fisik”. Hal ini menyatakan bahwa pendekatan kompleks wilayah dipengaruhi oleh faktor alam dan sosial. Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu. metode atau cara analisis untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer. hususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya. setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian. Fenomena atau kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. ist VIVA - Masalah gizi buruk dan gizi kurang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Februari 2021 menunjukkan, masih terdapat 19 balita yang mengalami gizi buruk, dan 588 balita lainnya mengalami gizi kurang di daerah tersebut.
Ada tiga pendekatan geografi yang kita harus ketahui. Masing-masing prinsip memiliki kata kunci. Oleh karena itu dalam penentuannya tidak ada kesalahan, berikut pengertiannya masing-masing Pendekatan ekologi, adalah pendekatan yang sangat menyoroti fenomena alam yang terjadi disebabkan oleh adanya kegiatan manusia. Contohnya Di Jakarta terjadi kemacetan yang disebabkan karena luapan jumlah pemakai kendaraan bermotor. Pendekatan keruangan, adalah pendekatan yang sangat menyoroti fenomena alam yang terjadi tanpa adanya kegiatan manusia. Contohnya Gempa yang terjadi di Banten pada pertengahan tahun kemarin disebabkan karena adanya pergerakan lempeng didalam laut, kedalaman gempanya sampai 10 km. Pendekatan kompleks wilayah, adalah cara untuk menyelesaikan permasalahan geosfer. Contohnya Erosi yang terjadi didaerah garut memakan korban jiwa, disebutkan permasalahan tersebut disebabkan karena curah hujan yang terus menerus mengguyur daerah garut, pemerintah setempat sudah menyelesaikan permasalahan tersebut dengan membuat tenda-tenda evakuasi untuk korban yang tertimpa hasil Erosi. Ilustrasi soal menjelaskan permasalahan yang terjadi disebabkan karena faktor manusia dan faktor fisiknya yang menyebabkan gizi buruk.
Beberapatempat di Indonesia terjadi kasus gizi buruk. Dalam mengkaji permasalahan tersebut, maka yang harus dikaji adalah faktor manusia dan kondisi fisik di mana kejadian tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang dapat digunakan untuk mengkaji kasus tersebut adalah pendekatan. keruangan kelingkungan kompleks wilayah aktivitas manusia Jakarta - Badan PBB untuk anak-anak UNICEF memperkirakan dampak pandemi COVID-19 terhadap kasus kurang gizi di Indonesia cukup besar, membuat penanganan juga harus memperhatikan aspek ini. Perwakilan UNICEF untuk Indonesia, Debora Comini, pernah mengatakan sebelum terjadi pandemi, ada sekitar 2 juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari 7 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting di juga memperkirakan jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi akut di bawah 5 tahun bisa meningkat 15 persen secara global pada 2020 jika tidak ada tindakan. Menurut Deborah, peningkatan jumlah anak kekurangan gizi di Indonesia lantaran banyak keluarga kehilangan pendapatan akibat pandemi sehingga tidak mampu membeli makanan sehat dan bergizi."Jika tidak segera meningkatkan layanan pencegahan dan perawatan untuk anak-anak yang mengalami masalah gizi, kita berisiko melihat peningkatan penyakit dan kematian anak terkait dengan masalah ini," kata Comini dalam keterangan resminya beberapa waktu Joko Widodo juga telah menekankan bahwa program penanganan pandemi COVID-19 tidak boleh menghentikan program penting nasional lain, termasuk penanganan stunting. Apalagi, Kementerian Kesehatan, khususnya Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Gizi, dinilai lamban dalam upaya mengantisipasi naiknya prevalensi stunting dan masalah kurang gizi anak Indonesia paska Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes No. 29 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit mulai diberlakukan pada 29 Agustus 2019. Namun, untuk pelaksanaan Permenkes ini, Kemenkes harus mengeluarkan Petunjuk Teknis Juknis atau Petunjuk Pelaksanaan Juklak.“Sayangnya hingga hari ini, sudah hampir satu tahun sejak Permenkes 29/2019 dikeluarkan, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Permenkes ini belum ada. Artinya, Permenkes ini masih ompong tidak bertenaga untuk dilaksanakan,” kata pengamat kebijakan publik Agus Pambagio lewat keterangannya kepada media.“Jika Kementerian Kesehatan masih enggan melaksanakan kebijakan melalui pembuatan aturan pelaksanaan secara jelas dan mudah diikuti hingga ke Dinas Kesehatan Daerah, berarti ada yang salah dengan para pejabat yang sekarang bertugas dan bertanggung jawab menangani masalah stunting ini. Presiden perlu menilai ulang kompetensi mereka. Kasihan presiden jika jajaran dibawah tidak mendukung target dan arahan yang diberikan,” jelas Agus. Jawabanterverifikasi Pembahasan Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus gizi buruk yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia dengan kajian berupa faktor manusia dan kondisi fisik dimana kejadian tersebut terjadi yaitu pendekatan kompleks wilayah. Kata kunci dari pernyataan pada soal yaitu "faktor manusia dan kondisi fisik".
Jawabanmaka harus dilakukan kondisi manusia dan fisik di mana kasus gizi buruk tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus ini adalah pendekatan ekologi/kelingkungan. Hal ini disebabkan kasus gizi buruk ini muncul akibat adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Gizi buruk lebih rentan muncul pada wilayah dengan lingkungan yang buruk. Oleh sebab itu, maka jawaban yang tepat adalah harus dilakukan kondisi manusia dan fisik di mana kasus gizi buruk tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus ini adalah pendekatan ekologi/kelingkungan. Hal ini disebabkan kasus gizi buruk ini muncul akibat adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Gizi buruk lebih rentan muncul pada wilayah dengan lingkungan yang buruk. Oleh sebab itu, maka jawaban yang tepat adalah kasus gizi buruk masih terjadi pada beberapa wilayah di Indonesia. Oleh sebab itu, maka harus dilakukan kondisi manusia dan fisik di mana kasus gizi buruk tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus ini adalah pendekatan ekologi/kelingkungan. Hal ini disebabkan kasus gizi buruk ini muncul akibat adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Gizi buruk lebih rentan muncul pada wilayah dengan lingkungan yang buruk. Oleh sebab itu, maka jawaban yang tepat adalah kasus gizi buruk masih terjadi pada beberapa wilayah di Indonesia. Oleh sebab itu, maka harus dilakukan kondisi manusia dan fisik di mana kasus gizi buruk tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus ini adalah pendekatan ekologi/kelingkungan. Hal ini disebabkan kasus gizi buruk ini muncul akibat adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Gizi buruk lebih rentan muncul pada wilayah dengan lingkungan yang buruk. Oleh sebab itu, maka jawaban yang tepat adalah B.
DiProvinsi Papua, yang sedang mengalami wabah gizi buruk, STATUS GIZI INDONESIA ALAMI PERBAIKANDIPUBLIKASIKAN PADA RABU, 30 JANUARI 2019 000000, DIBACA KALIJakarta, 30 Januari 2019Masalah gizi di Indonesia terutama di beberapa wilayah di bagian Timur seperti NTT dan Papua Barat, dinilai masih tinggi. Namun, secara nasional, status gizi di Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan. Sebagai contoh provinsi NTT penurunan prevalensi stunting sebanyak hampir 2 % pertahun penurunan, hal ini menunjukkan upaya multisektor yang terkonvergensi pusat dan daerah. Penderita gizi buruk tentu tidak akan lepas dari pantauan tenaga kesehatan, dimana pun kasusnya tenaga kesehatan dibentuk untuk selalu siaga membantu perbaikan gizi status gizi nasional dapat dilihat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2018. Pada prevalensi Gizi Kurang Underweigth perbaikan itu terjadi berturutturut dari tahun 2013 sebesar 19,6% naik menjadi 17,7% 2018. Prevalensi stunting dari 37,2% turun menjadi 30,8%, dan prevalensi kurus Wasting dari 12,1% turun menjadi 10,2%.Dalam perhitungan data kasus gizi buruk harus diambil dari indeks berat badan menurut tinggi badan BBTB atau yang disebut sangat kurus sesuai standar WHO yang disertai dengan gejala klinis, jelas Dirjen Kesehatan Masyarakat Kirana Pritasari, di Jakarta 30/1.Ia menegaskan, intervensi terhadap masalah gizi terutama di wilayah Indonesia bagian Timur sudah ditangani atau diintervensi oleh tenaga gizi di Puskesmas. Hasil Riset Tenaga Kesehatan Risnakes tahun 2017, Tenaga Gizi di seluruh Indonesia sudah memenuhi 73,1% menjelaskan, untuk 26,1% Puskesmas yang belum memiliki Tenaga Gizi utamanya di daerah terpencil dan sangat terpencil, Kementerian Kesehatan memiliki program Nusantara Sehat. Nusantara Sehat terdiri dari tenaga tenaga kesehatan seperti dokter, dokter gigi, tenaga gizi, perawat, bidan, tenaga farmasi, sanitarian, analis kesehatan dan tenaga kesehatan masyarakat yang dilatih untuk ditempatkan di Puskesmas selama 2 intervensi untuk pemulihan gizi buruk yaikni dengan pemberian makanan tambahan. Kementerian Kesehatan sudah mendistribusikan makanan tambahan berupa Biskuit dengan kandungan kaya zat gizi ke seluruh Puskesmas di Indonesia termasuk wilayah itu, dilakukan juga kegiatan surveilans gizi yang dimulai dari masyarakat di Posyandu, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan. Pengumpulan data individu yang teratur akan bisa mendeteksi secara dini masalah gizi yang dihadapi, sehingga analisis dan intervensi yang dilakukan akan tepat sasaran dan tepat lain dalam mencegahan masalah gizi adalah dengan perubahan perilaku masyarakat. Komitmen pemerintah baik pusat maupun daerah sudah tertuang dalam regulasi yang dikeluarkan oleh pemerinta pusat dan Pemerintah wilayah Indonesia Timur sudah ada 10 Kabupaten yang menerbitkan regulasi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam rangka pencegahan stunting dan masalah gizi ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili 021 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. D2 SEKRETARISDinas Kesehatan Provinsi Papua, Siwanus Sumule menyebut kasus gizi buruk dan campak yang menyebabkan kematian puluhan anak di kabupaten Asmat, mempunyai pola yang sama seperti kejadian luar biasa (KLB) di beberapa daerah lain di Papua, sejak 2015 hingga tahun ini.
1. Angin puting beliung yang melanda wilayah Solo dan Yogyakarta beberapa waktu yang lalu merusak rumah-rumah warga dan perkantoran di daerah tersebut. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pendekatan... a. ekologi b. keruangan c. kompleks wilayah d. korologi e. regional 2. Banyaknya pabrik besar di sekitar sungai Siak Riau, menyebabkan air sungai tersebut tidak jernih. Diduga sungai sudah terkontaminasi berbagai macam limbah industri yang dibuang ke sungai. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji gejala tersebut adalah pendekatan... a. spatial b. temporal c. kronologi d. ekologi e. kompleks wilayah 3. Studi masalah kemacetan lalu lintas di Kota Pekalongan tidak hanya menganalisis kondisi penduduk dan sarana transportasi yang ada, tetapi juga secara komprehensif melibatkan kondisi yang ada di wilayah sekitar Pekalongan. Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pendekatan... a. kompleks wilayah b. keruangan c. interaksi d. sejarah e. lokasi 4. Curah hujan di Indonesia tergolong tinggi karena wilayah Indonesia mengalami hujan orografis, hujan zenithal, dan hujan muson. Pendekatan geografi yang sesuai untuk menganalisis fenomena tersebut adalah pendekatan... a. Regional b. Spasial c. Ekologikal d. Nasional e. Teritoria 5. Di daerah dataran dengan hamparan lahan pertanian yang luas, umumnya permukiman penduduk bergerombol membentuk desa pada tempat-tempat tertentu. Pendekatan geografi yang digunakan untuk menganalisis masalah tersebut adalah pendekatan... a. kewilayahan b. lingkungan c. keruangan d. regional e. ekologi 6. Alih fungsi lahan untuk permukiman, vila, resort, dan hotel di wilayah Bogor dan Bandung menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Jakarta. Pendekatan geografi yang tepat untuk mengatasi banjir di Jakarta adalah pendekatan... a. kompleks wilayah b. kronologi c. keruangan d. ekologi e. spasial 7. Tingginya curah hujan di sekitar Gunung Sinabung menyebabkan material vulkanik terbawa aliran lahar. Aliran tersebut membawa material vulkanik menuju Sungai Lau Borus sehingga sungai tersebut meluap. Luapan air sungai mengakibatkan banjir lahar melanda beberapa desa di lereng gunung. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pendekatan... a. kompleks wilayah b. kelingkungan c. kewilayahan d. keruangan e. korologis 8. Perhatikan fenomena-fenomena geosfer sebagai berikut 1 tingginya tingkat kesuburan tanah di daerah pegunungan disebabkan adanya abu vulkanik dari gunung api 2 degradasi lahan cenderung disebabkan perilaku manusia yang memanfaatkan lahan tidak sesuai peruntukannya. 3 Gempa dan angin puting beliung merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia 4 Pada musim kemarau rawan terjadi bencana kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan karena sebagian warga masyarakat membuka areal perkebunan dengan cara membakar lahan 5 Di kota besar seperti Jakarta, terdapat banyak permukiman kumuh di daerah aliran sungai sehingga berpotensi banjir pada msuim hujan. Fenomena geosfer yang sesuai dikaji menggunakan pendekatan kelingkungan ditunjukkan oleh angka... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 9. Daerah resapan air di wilayah perkotaan berkurang setiap tahun akibat kegiatan pembangunan. Saat musim hujan, saluran air tidak mampu menampung air hujan. Akibatnya terjadi banjir atau genangan air. Pendekatan geografi yang sesuai dengan permasalahan tersebut adalah pendekatan... a. Spasial b. Regional c. Keruangan d. Kelingkungan e. Kompleks wilayah 10. Temperatur permukaan Bumi semakin tinggi. Salah satu penyebabnya karena area hutan semakin berkurang. Pendekatan geografi yang sesuai untuk menganalisis fenomena tersebut adalah pendekatan... a. Ekologi b. Nasional c. Teritorial d. Regional e. Spasial 11. Sungai Musi merupakan salah satu tempat wisata di kota Palembang, namun sayang kebersihan dan kelestariannya tidak dijaga dengan baik. Penduduk kota Palembang banyak yang membuang sampah di sungai Musi. Pendekatan geografi yang tepat untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah pendekatan... a. Ekologi b. Keruangan c. Kewilayahan d. Deskripsi e. Kronologi 12. Setiap tahun permukaan tanah Kota Jakarta diperkirakan mengalami penurunan akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan. Pendekatan geografi untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah pendekatan... a. Ekologi b. Keruangan c. Region d. Kewilayahan e. Kompleks wilayah 13. Di hulu sungai, terjadi pengalihan fungsi lahan menjadi permukiman. Hal itu menyebabkan banjir di daerah hilir sungai yang merugikan penduduk di sekitarnya. Untuk mengkaji fenomena tersebut, dapat digunakan pendekatan... a. kompleks wilayah b. keruangan c. deskriptif d. ekologi e. pola 14. Banjir menggenangi daerah hilir akibat lahan hutan di daerah hulu menjadi permukiman dan aktivitas lainnya. Jika hujan dengan intensitas sedang dapat meningkatkan limpahan air sungai menyebabkan banjir di daerah hilir. Pendekatan geografi untuk menganalisis gejala tersebut adalah pendekatan... a. ekologi b. keruangan c. korologi d. kelingkungan e. kompleks wilayah 15. Penebangan hutan di daerah Cianjur Jawa Barat telah mengakibatkan bencana berupa tanah longsor dan banjir. Bnayak sawah dan daerah pertanian yang rusak, bahkan banyak ternak dan hewan peliharaan yang mati. Pendekatan yang digunakan untuk memahami masalah tersebut adalah pendekatan... a. terpadu b. keruangan c. campuran d. ekologi e. kompleks wilayah 16. Pemerintah melaksanakan program transmigrasi dengan perencanaan yang matang dari penentuan lokasi sampai penempatan transmigran. Pendekatan geografi yang digunakan pemerintah dalam studi pelaksanaan program transmigrasi adalah pendekatan... a. Ekologi b. Korologi c. Keruangan d. Kompleks wilayah e. Diferensiasi area 17. Wacana pembangunan wilayah menjadi kota modern terus bergulir. Saat ini wacana tersebut masih dalam proses pematangan oleh beberapa pihak. Salah satu pendekatan geografi yang dapat digunakan untuk mengkaji pengembangan wilayah adalah... a. sosial masyarakat b. kompleks wilayah c. kelingkungan d. keruangan e. ekologi 18. Studi masalah kemacetan lalu lintas di Kota Bandung tidak hanya menganalisis kondisi penduduk dan sarana transportasi yang ada, tetapi juga secara komprehensif melibatkan kondisi yang ada di wilayah sekitar Bandung. Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pendekatan... a. kompleks wilayah b. keruangan c. interaksi d. sejarah e. lokasi 19. Di beberapa tempat di Indonesia terjadi kasus gizi buruk. Dalam mengkaji permasalahan tersebut maka yang harus dikaji adalah faktor manusia dan kondisi fisik di mana kejadian tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus tersebut yaitu .... a. pendekatan keruangan b pendekatankelingkungan c. pendekatan kompleks wilayah d. pendekatan aktivitas manusia e. pendekatan perbedaan wilayah C. Pendekatan kompleks wilayah 20. Sungai Musi merupakan salah satu tempat wisata di kota Palembang, namun sayang kebersihan dan kelestariannya tidak dapat dijaga dengan baik. Penduduk kota Palembang. banyak yang membuang sampah di Sungai Musi. Pendekatan geografi yang tepat untuk mengkaji permasalahan di atas adalah .... A. pendekatan ekologi B. pendekatankeruangan C. pendekatankewilayahan D. pendekatan deskripsi E. pendekatankronologi 21. Aktivitas masyarakat Nusa Tenggara Barat dominan pada aktivitas peternakan khususnya kuda. Hal itu sangat sesuai dengan bioma sabana di daerah tersebut akibat intensitas curah hujan yang relatif sedikit. Pendekatan Geografi untuk mengkaji kasus di atas adalah .... A. pendekatan keruangan B. pendekatan kompleks wilayah C. pendekatan topik D. pendekatan ekologi E. pendekatan regional 22. Kebakaran hutan yang terjadi di pulau Sumatera menyebabkan berbagai permasalahan seperti gangguan pernapasan, jarak pandang yang terbatas bagi penduduk Sumatera bahkan Malaysia dan Singapura. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah .... A. pendekatan keruangan B. pendekatan topik C. pendekatan aktivitas manusia D. pendekatankelingkungan E. pendekatan kompeks wilayah D. Pendekatan kelingkungan 23. Setiap tahun permukaan tanah kota Jakarta diperkirakan mengalami penurunan akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan. Pendekatan geografi untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah .... A. pendekatan ekologi B. pendekatan keruangan C. pendekatan region D. pendekatan kewilayahan E. pendekatan kompleks wilayah 24. Bencana alam di Wasior Papua Barat menimbulkan korban manusia dan harta benda. Bencana tersebut disebabkan kerusakan hutan akibat penebangan hutan oleh penduduk atau perusahaan di daerah hulu yang tidak terkendali. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah .... A. pendekatan kompleks wilayah B. pendekatankelingkungan C. pendekatan keruangan D. pendekatan regional E. pendekatan jarak A. Pendekatan kompleks wilayah 25. Pendangkalan sungai yang terjadi di sekitar Yogyakarta akibat banjir lahar dingin dari letusan Gunung Merapi. Pendekatan geografi untuk mengkaji hal tersebut adalah .... A. pendekatan korologi B. pendekatan deskripsi C. pendekatan ekologi D. pendekatan keruangan E. pendekatan kompleks wilayah 26. Banjir bandang yang melanda kota Padang dan kabupaten Padang pariaman Sumatera Barat 24 IuIi 2012, berakibat rusaknya pemukiman penduduk, perfantoran, dan saluran irigasi di daerah tersebut. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah .... A. pendekatan korolasi B. pendekatan keruangan C. pendekatan kompleks kewilayahan D. pendekatan regional E. pendekatan kelingkungan 27. Hujan deras yang mengguyur kota Medan beberapa waktu lalu mengakibatkan banjir di beberapa lokasi kota tersebut. Pendekatan yang diperlukan untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah .... A. pendekatan ekologi B. pendekatan sejarah C. pendekatan komplek wilayah D. pendekatandeskripsi E. pendekatan keruangan 28. Pembangunan kawasan pemukiman yang infrastruktur di wilayah perkotaan terus dikembangkan. Pembangunan juga melibatkan wilayah sekitarnya. Pendekatan gcografi untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah .... A. pendekatan spasial B. pendekatan keruangan C. pendekatan ekologi D. pendekatan kelingkungan E. pendekatan kompleks wilayah E. Pendekatan kompleks wilayah 29. Pemerintah kabupaten kota merencanakan pembangunan kawasan permukiman pada lahan-lahan kosong. Dalarn perencanaan tersebut tentunya memperhilungkan kawasan sekitarnya. Pendekatan geografi yang dapat digunakan untuk mengkaji perencanaan tersebut adalah.... A. pendekatan keruangan B. pendekatan ekologia C. pendekatan spasial D. pendekatan kompleks wilayah E. pendekatan lingkungan D. Pendekatan kompleks wilayah 30. Pada musim kemarau selalu terjadi bencana kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan, karena masyarakat membuka areal pertanian dengan cara membakar lahan. Pendekatan geografi untuk melengkapi fenomena tersebut adalah .... A. pendekatan keruangan B. pendekatan spatial C. pendekatan kewilayahan D. pendekatan kelingkungan E. pendekatan kompleks wilayah D. Pendekatan kelingkungan 31. Masalah kemacetan lalu lintas di Ibukota Jakarta, penanganannya tidak hanya menganalisis kondisi penduduk dan sarana transportasi yang ada di Jakarta, tetapi perlu juga secara komprehensif melibatkan kondisi yang ada di wilayah sekitarnya seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang. Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ... A. pendekatan lokasi B. pendekatan keruangan C. pendekatan ekologi D. pendekatan kewilayahan E. pendekatan interaksi 32. Alih fungsi lahan untuk permukiman, vila, resort, dan hotel di wilayah Bogor dan Bandung menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Jakarta. Pendekatan geografi yang tepat untuk mengatasi banjir di Jakarta adalah .... A. pendekatan ekologi B. pendekatankronologi C. pendekatankeruangan D. pendekatankewilayahan E. pendekatan spasial D. Pendekatan kompleks wilayah 33. Rencana pemindahan ibukota Provinsi Lampung masih terus dikaji. Walaupun lokasi sudah ditentukan tetapi masih banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta dampaknya bagi masyarakat secara umum. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenornena tersebut adalah .... A. pendekatan sejarah B. pendekatan ekologi C. pendekatan korologi D. pendekatan keruangan E. pendekatan kompleks wilayah E. Pendekatan kompleks wilayah 34. Sebelum merelokasi penduduk korban bencana gempa di Lombok, pemerintah hendaknya memperhatikan topografi, keadaan sumber air, dan aksesbilitas di daerah tujuan relokasi. Dalam studi geografi, pemerintah sebaiknya menerapkan pendekatan... A. Dekripsi B. Ekologi C. Korologi D. Keruangan E. Kompleks wilayah 35. Salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata di Indonesia adalah Yogyakarta. Daerah Yogyakarta bagian utara mulai dilakukan pembangunan hotel dan permukiman penduduk. Padahal, fungsi utama wilayah bagian utara Yogyakarta sebagai daerah tangkapan hujan. Kajian geografi menggunakan pendekatan kelingkungan pada fenomena tersebut adalah... A. Persebaran lokasi penginapan wisatawan di Yogyakarta B. Variasi penggunaan lahan di daerah Yogyakarta dan sekitarnya C. Luas daerah tangkapan hujan di wilayah Yogyakarta bagian utara D. Penduduk kesulitan air bersih dan potensi banjir saat musim hujan E. Klasifikasi daerah yang mengalami krisis air berdasarkan tingkatannya D. Penduduk kesulitan air bersih dan potensi banjir saat musim hujan 36. Perhatikan gambar berikut! Fenomena pada gambar sesuai dikaji menggunakan pendekatan geografi, yaitu pendekatan... A. Ekologi B. Regional C. Keruangan D. Kelingkungan E. Kompleks wilayah 37. Contoh fenomena geosfer yang sesuai dikaji dengan pendekatan keruangan spatial approach adalah... A. Aktivitas penduduk daerah padang rumput berbeda dengan daerah gurun pasir B. Pemanasan global terjadi akibat adanya zat-zat polutan CO2 dalam atmosfer. C. Permukiman penduduk di dataran rendah membentuk pola menyebar D. Daerah perkotaan membutuhkan sumber daya alam dari pedesaan E. Sebagian besar penduduk di sekitar gunungapi bertani C. Permukiman penduduk di dataran rendah membentuk pola menyebar 38. Banjir yang sering terjadi di sekitar pemukiman penduduk di daerah perkotaan akibat semakin dangkal dasar sungai. Pendangkalan sungai terjadi akibat adanya penduduk yang membuang sampah ke sungai. Pendekatan geografi untuk mengkaji hal tersebut adalah …. A. Pendekatan keruangan B. Pendekatan korologi C. Pendekatan ekologi D. Pendekatan kewilayahan E. Pendekatan kompleks wilayah. kemarau panjang di Indonesia tahun 2015 memaksa petani merugi. Fenomena ini terjadi karena adanya El Nino di Samudera Pasifik bagian timur. Pendekatan yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah…. A. Pendekatan keruangan B. Pendekatan kelingkungan C. Pendekatan kewilayahan D. Pendekatan kompleks wilayah E. Pendekatan distribusi. 40. Program tol laut di era pemerintahan Jokowi merupakan prioritas utama pembangunan. Tujuannya adalah untuk mempermudah mobilitas barang, jasa dan manusia antar wilayah Indonesia dari barat hingga Sumatera. Pendekatan geografi dalam paragraf tersebut adalah .... A. keruangan B. spasial C. ekologi D. kewilayahan E. kelingkungan 41. Daerah pantai sering dilanda banjir pasang rob. Kondisi itu dimanfaatkan penduduk untuk usaha pertambakan. Pendekatan geografi untuk menganalisa hal tersebut adalah.. A. Pendekatan spasial B. Pendekatan kelingkungan C. Pendekatan interelasi D. Pendekatan ekologi E. Pendekatan kompleks wilayah 42. Permukiman di sepanjang Bengawan Solo sering mengalami banjir sehingga masyarakat membuat tanggul penahan banjir dan pada waktu benjir terjadi seringkali permukiman ditinggalkan penghuninya. Pendekatan geografi untuk mempelajari fenomena tersebut adalah pendekatan... A. Keruangan B. Kewilayahan C. Kelingkungan D. Sosial E. Kemanusiaan 43. Banjir bandang di Wasior Papua Barat menelan korban ratusan orang. Peristiwa itu ditengarai karena penebangan hutan oleh para pengusaha yang mengakibatkan kira-kira 30 hingga 40 persen hutan di kawasan industri mereka sudah mengalami alih fungsi dan dinyatakan rusak. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan fenomena geosfer tersebut adalah... A. Keruangan B. Kelingkungan C. Kewilayahan D. Spatial E. Lokasi 44. Banjir yang melanda Kota Jakarta tahun 2017 merupakan banjir yang sangat luar biasa dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Untuk mengetahui persebaran, interelasi dan pemecahan permasalahan tersebut, pendekatan yang paling tepat digunakan adalah... A. Pendekatan keruangan B. Pendekatan kewilayahan C. Pendekatan kelingkungan D. Pendekatan temporal E. Pendekatan ekologi B. Pendekatan kewilayahan 45. Pemerintah Kalimantan Timur mulai menyiapkan lahan untuk permukiman baru transmigrasi UPT bagi sebanyak 250 kepala keluarga. Rencana pernempatan di kecamatan Rantaupulung dan realisasinya baru pada tahun 2015. Pendekatan geografi yang digunakan dalam studi tersebut adalah pendekatan... A. Keruangan B. Ekologi C. Spasial D. Kelingkungan E. Kompleks wilayah 46. Secara geologis, fenomena lumpur Sidoarjo menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah di sekitar pusat semburan. Hal itu tampak jika membandingkan tinggi permukaan tanggul titik 21 Desa Siring sejajar dengan kubah masjid di daerah tersebut. Pendekatan yang sesuai untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pendekatan... A. Keruangan B. Kelingkungan C. Kewilayahan D. Personal E. Integrative 47. Akhir tahun 2003 wilayah Lampung dilanda banjir dan tanah longsor. Bencana tersebut diduga kuat karena penambangan kapur, illegal longing penebangan hutan untuk areal pertanian serta permukiman. Kesimpulan penyebab banjir dan longsor tersebut sangatlah kompleks dan saling terkait antara unsur fisik dan sosial. Pernyataan di atas merupakan gambaran analisis geografi yang menggunakan pendekatan... A. Keruangan B. Kelingkungan C. Kompleks wilayah D. Lokasi E. Areal diferrentation 48. Banjir yang terjadi di Kota Jakarta tidak semata karena darainase yang kurang baik tetapi juga pengaruh dari wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, dan Tangerang. Karena wilayah tersebut sebagai daerah resapan air sudah banyak beralih fungsi sebagai wilayah pembangunan. Oleh karena itu dalam pengambilan kebijakan penanganan banjir di Jakarta harus juga melibatkan wilayah-wilayah tersebut. Pendekatan geografi yang digunakan adalah pendekatan... A. Ekologi B. Keruangan C. Kemanusiaan D. Kelingkungan E. Kompleks wilayah 49. Untuk mengatasi banjir di Jakarta, pemerintah telah melakukan pembangunan Kanal Banjir Timur KBT, cara pemerintah DKI Jakarta dalam rangka mengatasi Banjir telah melakukan pendekatan... A. Kemanusiaan B. Kompleks wilayah C. Keruangan D. Temporal E. Ekologi 50. Saat ini banyak sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah secara sembarangan. Padahal, masih banyak penduduk yang masih memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari. Namun, karena menggunakan sungai yang telah tercemar, banyak penduduk yang mengalami masalah kesehatan. Pendekatan geografi yang dapat digunakan untuk mengkaji gejala tersebut adalah pendekatan.... A. Keruangan B. Kelingkungan C. Kompleks wilayah E. Regional B. Kelingkungan Dalam soal permasalahan yang merujuk pada soal di atas, dapat dikaji menggunakan pendekatan kelingkungan. Pendekatan kelingkungan ecological approach menganalisis fenomena geografis berdasarkan interaksi antara alam dengan alam, manusia dengan alam, dan manusia dengan manusia yang ada di sekitarnya. Pada soal di atas dijelaskan bahwa manusia mengalami kerugian akibat dari pencemaran yang terjadi pada sungai. 51. Di awal bulan Mei 2017, terjadi banjir bandang di daerah Ciwidey-Bandung Selatan. Banjir ini mengakibatkan empat rumah hanyut terbawa air. Peristiwa tersebut terjadi disebabkan oleh alih fungsi lahan di bagian hulu. Pendekatan yang tepat untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pendekatan... A. Keruangan B. Kompleks wilayah C. Ekologi D. Interelasi E. Regional 52. Bencana longsor yang terjadi di Lereng Merapi pada Desember 2017 lalu disebabkan adanya irigasi di dekat tebing penambangan dan adanya getaran dari aktivitas penambangan. Bencana tersebut mengakibatkan delapan orang penambangnya meninggal dunia. Sementara, delapan orang lainnya mengalami luka-luka. Pendekatan yang tepat untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pendekatan... A. Keraungan B. Spasial C. Ekologi D. Kewilayahan E. Interelasi 53. Masyarakat sekitar Citarum enggan memanfaatkan air sungai tersebut karena sungai sudah terkontaminasi berbagai macam limbah industri yang dibuang ke sungai. Kondisi citarum juga diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke sungai tersebut. Pendekatan geografi yang tepat untuk mengkaji fenomena tersebut adalah... A. Keruangan B. Kewilayahan C. Temporal D. Kelingkungan E. Kompleks wilayah
terjawab• terverifikasi oleh ahli Di beberapa tempat di Indonesia terjadi kasus gizi buruk. Dalam mengkaji permasalahan tersebut maka yang harus dikaji adalah faktor manusia dan kondisi fisik di mana kejadian tersebut terjadi. Pendekatan geografi yang berkaitan dengan kasus tersebut yaitu Tahukah kamu bahwa masalah gizi buruk di kalangan kelompok balita masih menjadi perhatian utama di berbagai negara, khususnya Indonesia. Dilansir dari laman sekitar 45 persen kematian pada anak-anak di bawah usia 5 tahun yaitu terkait dengan gizi buruk. Apa lagi masalah gizi yang masih banyak terjadi di Indonesia? Berikut pembahasan lengkapnya 3 Jenis masalah gizi di Indonesia Melansir situs Unicef Indonesia, ada 3 masalah gizi di Indonesia yang mengancam masa depan jutaan anak dan remaja. Berikut 3 masalah gizi di Indonesia yang harus segera ditangani 1. Stunting bertubuh pendek Stunting disebabkan karena malnutrisi atau kekurangan gizi kronis dan penyakit berulang selama kanak-kanak. Anak yang mengalami stunting paling umum ditandai dengan tubuh yang lebih pendek dari anak kebanyakan seusianya. Tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, stunting juga membatasi kemampuan kognitif anak secara permanen dan menyebabkan kerusakan yang lama. Baca Juga Agar Tumbuh dengan Baik, Penuhi Gizi Seimbang Untuk Anak Remaja 2. Wasting bertubuh kurus Masalah kekurangan gizi lain di Indonesia adalah tingginya angka wasting pada anak-anak. Kondisi wasting ditandai dengan tubuh anak yang sangat kurus. Wasting adalah masalah kekurangan gizi akut yang disebabkan oleh penurunan berat badan secara drastis atau kegagalan dalam proses menaikkan berat badan. Anak-anak yang mengalami masalah gizi wasting atau pun kegemukan memiliki risiko kematian yang tinggi. 3. Kasus obesitas pada orang dewasa Tak hanya anak-anak, orang dewasa di Indonesia juga punya masalah gizi yakni kegemukan atau obesitas. Unicef menyebut angka kegemukan atau obesitas di Indonesia sudah naik hampir 2 kali lipat selama 15 tahun terakhir. Masalah gizi yang satu ini meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit berbahaya seperti diabetes dan juga penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Baca Juga Serba-serbi Obesitas pada Anak dan Bahayanya bagi Kesehatan Masalah gizi buruk anak di Indonesia Gizi buruk merupakan salah satu hal yang menjadi masalah global, termasuk di Indonesia. Pemenuhan gizi yang belum tercukupi baik sejak dalam kandungan hingga bayi lahir dapat menjadi pemicunya. Gizi buruk dapat berupa berat badan rendah terkait tinggi badan, serta tumbuh kembang yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Salah satu bentuk luas dari gizi buruk ialah stunting. Stunting adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Kondisi tersebut menyebabkan anak tumbuh lebih pendek dari anak normal seusianya. Selain itu, anak dengan stunting seringkali juga memiliki keterlambatan pola pikir dan diyakini sebagai akibat tidak terpenuhinya zat gizi. Gejala gizi buruk pada anak Dilansir dari laman berikut merupakan tanda-tanda umum dari kekurangan gizi Penurunan berat badan yang tidak disengaja, kehilangan 5 persen hingga 10 persen atau lebih dari berat badan selama 3 sampai 6 bulan Berat badan rendahKurangnya minat makan dan minumMerasa lelah sepanjang waktuLemah dan lesuSering sakit dan butuh waktu lama untuk pulihPada anak-anak, tidak tumbuh atau tidak menambah berat badan pada tingkat yang diharapkan Penyebab masalah gizi buruk di Indonesia Ada beberapa faktor yang penyebab gizi buruk di dunia termasuk Indonesia. Masalah gizi buruk menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kesehatan pada tumbuh kembang anak, di antaranya yakni Pemberian makan yang terbatas dalam jumlah, kualitas dan variasiPenyakit yang mungkin memiliki konsekuensi jangka panjang untuk pertumbuhanInfeksi subklinis akibat dari paparan lingkungan yang terkontaminasi dan kebersihan yang buruk Stunting di Indonesia Melansir data Kemenkes RI pada tahun 2018, setidaknya 1 dari 3 balita di Indonesia mengalami stunting. Prevalensi masalah stunting di Indonesia berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi PSG 2016 mencapai 27,5 persen. Berdasarkan standar WHO, angka prevalensi stunting di atas 20 persen tersebut sudah termasuk ke permasalahan yang kronis. Angka ini juga menempatkan Indonesia di posisi teratas angka stunting terparah di Asia tenggara. Negara tetangga kita yakni Malaysia, angka prevalensinya hanya 17,2 persen. Stunting sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang didapatkan anak di hari pertama kehidupan. Itu artinya sejak ia masih di dalam kandungan sampai usianya 2 tahun. Penyebab stunting di Indonesia Masalah gizi buruk berupa stunting di Indonesia sudah jadi perhatian oleh pemerintah. Apalagi angka prevalensinya yang kian naik dan jauh dari standar WHO. Berikut beberapa penyebab masalah gizi berupa stunting di Indonesia Kurangnya asupan gizi pada hari pertama kehidupan anak. Yakni sejak dari kandungan sampai usia 24 bulan. Ini bisa dipengaruhi faktor edukasi ibu, ekonomi, serta sosial fasilitas sanitasiKeterbatasan atau minimnya akses ke air bersihKebersihan lingkungan yang kurang terjaga. Kondisi lingkungan yang jorok bisa sebabkan tubuh harus bekerja lebih keras melawan sumber penyakit sehingga proses penyerapan gizi terhambat Bahaya stunting pada anak Masalah kekurangan gizi pada anak yang menderita stunting dapat berdampak buruk pada kehidupan mereka, selamanya! Melansir buletin stunting yang diterbitkan Kemenkes RI, berikut pembahasan mengenai dampak stunting pada anak. Efek jangka pendek Risiko terserang penyakit meningkat, sehingga risiko kematian juga ikut meningkatPerkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimalPeningkatan biaya kesehatan Efek jangka panjang Pertumbuhan postur tubuh yang tidak optimal saat anak beranjak dewasa, mereka menjadi lebih pendek dari standar orang seusianyaMeningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnyaMenurunnya kesehatan reproduksiKapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa sekolahProduktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal Dampak stunting dan masalah gizi di Indonesia pada negara Melansir laporan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K, stunting tak hanya memberikan dampak pada si anak. Stunting juga punya efek jangka panjang panjang pada pertumbuhan negara. Sebab dari produktivitas rendah bisa mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi yang nantinya bisa meningkatkan angka kemiskinan dan memperlebar angka ketimpangan ekonomi. Mencegah terjadinya stunting Pemerintah sendiri punya program untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia. Program ini dilakukan mulai dari edukasi ibu soal pentingnya asupan gizi sejak hamil hingga melahirkan. Dan berbagai program lain yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak di antaranya Memastikan ibu yang hamil mendapat asupan nutrisi yang cukupMendorong para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak minimal 6 bulanMelanjutkan program ASI berbarengan dengan MPASI atau Makanan Pendamping ASI untuk memastikan anak mendapat nutrisi yang baik dan cukupIbu didorong untuk rutin memeriksakan anaknya ke PosyanduMemastikan kebutuhan air bersih terpenuhiMeningkatkan fasilitas sanitasiMenjaga kebersihan lingkungan Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini! QTjt.
  • t6ov1b7xog.pages.dev/219
  • t6ov1b7xog.pages.dev/163
  • t6ov1b7xog.pages.dev/355
  • t6ov1b7xog.pages.dev/100
  • t6ov1b7xog.pages.dev/398
  • t6ov1b7xog.pages.dev/381
  • t6ov1b7xog.pages.dev/52
  • t6ov1b7xog.pages.dev/76
  • t6ov1b7xog.pages.dev/76
  • di beberapa tempat di indonesia terjadi kasus gizi buruk